ENSIKLOPEDI BANTEN

October 21, 2007

leuitbaduy.jpgBerawal dari gagasan didirikannya Lumbung Banten, ternyata melahirkan gagasan lainnya. Beberapa hari yang lalu, dengan suasana lebaran ini, Abdul Malik (Radar Banten) dan keluarga bersilaturahmi ke Rumah Dunia sekaligus menyerahkan beberapa “pusakanya” untuk di simpan di Lumbung Banten. Read the rest of this entry »


KOMUNITAS DAN GERAKAN KESUSASTRAAN DI BANTEN

October 20, 2007

komunitasmu-2.jpgOleh Firman VenayaksaKomunitas menjadi sebuah wahana yang biasa dalam dunia kesusastraan. Ia bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat, ada juga yang baru berdiri lantas mati. Yang lebih parah adalah komunitas tersebut hidup segan mati tak mau, alias mati suri dan kambuhan. Terlepas dari persoalan tersebut, komunitas memiliki fungsi yang amat menarik untuk didiskusikan. Kelahiran komunitas memiliki andil yang cukup berarti bagi perkembangan sastra itu sendiri. Jika kita menilik sejarah, “humanisme universal” yang diusung Manifes Kebudayaan dan “realisme sosialis” yang diusung Lekra ternyata tak melulu berbicara dalam konteks faham yang dianut. Eksistensi faham tersebut ternyata dilatarbelakangi oleh sebuah “komunitas”. Dengan demikian, komunitas tak hanya bicara persoalan tempat mengasah estetika; di sini lahir juga gagasan ideologis yang tak bisa dihindari. Read the rest of this entry »


MEMBANGUN IDENTITAS KULTURAL

October 19, 2007

lumbung-cek21.jpgOleh Firman Venayaksa*)

Pada umumnya istilah “lumbung” dikenal orang pedesaan di masa lampau untuk menyimpan hasil pertanian, berbentuk panggung dan berdinding anyaman bambu atau dikenal juga dengan nama rangkiang. Biasanya lumbung dihadirkan untuk persiapan menghadapi masa paceklik. Local wisdom yang dijalankan ketika itu menunjukkan betapa para petani begitu memikirkan persoalan masa depan. Mereka belajar berencana berdasarkan pengalaman mereka menghadapi masa sulit. Read the rest of this entry »